Live Streaming Muktamar Khilafah 2013 Jakarta

Saksikan Live Streaming Muktamar Khilafah 2 Juni 2013 Gelora Bung Karno, Jakarta

Aksi Rampak Bedug Muktamar Khilafah Sumut 26/5

Semarak Aksi Rampak Bedug Muktamar Khilafah Sumut 26/5/13. Dukungan kaum muslimin semakin besar terhadap tegaknya Khilafah

Dukungan Warga Medan Terhadap Syariah dan Khilafah

Stadion Teladan 26 Juni 2013 Menjadi saksi Dukungan Warga Medan Terhadap Syariah dan Khilafah

Jejak Syariah dan Khilafah di Sumatera

Gema syariah dan khilafah di Nusantara kian nyaring terdengar. Bahkan menurut sebuah harian Ibukota, diberitakan bahwa beberapa waktu lalu digelar debat terbuka di kampus Unpad Bandung bertemakan penerapan syariat Islam dengan pembicara dari Tokoh Islam, M. Ismail Yusanto dan fungsionaris Parpol Nasrani, Pdt Ruyandi Hutasoit.

Halqah Islam dan Peradaban

Pengamant Politik USU : Umat Islam harus pilih Ideologi Islam

Friday, February 15, 2013

Takziyah Keluarga Besar HTI Sumut

Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.

Keluarga besar HTI Sumut turut berduka cita atas wafatnya salah seorang syabab terbaiknya Ilham Rodiansyah Ritonga pada tanggal 14 Februari 2013 pukul 17.30 karena kecelakaan. 

Almarhum sedang dalam perjalanan menuju kerumahnya di daerah Tanjung Mulia Medan ketika kejadian. Ketika sepeda motornya bersenggolan dengan truk tronton di sekitar Tanjung Mulia tak jauh dari rumahnya. Almarhum meninggalkan seorang istri yang sedang mengandung anaknya 2 bulan.

Semoga Allah menerima amal ibadah beliau dan tercatat sebagai pejuang syariah dan khilafah yang istiqomah. 

Allahumaghfirlahu warhamhu. Wa'aafihi wa'fu'anhu.
Wa akrim nuzulahu. Wa wassi' madkholahu. Waghshilhu bil maa'I, wal tsalji, wal barodh.
Wabdilhu daaron khairon min daarihi, wa ahlan khairon min ahlihi, wa zaujan khairon min zaujihi. Allahumma aamiin


Thursday, February 14, 2013

Sungguh Aib! Surat Persahabatan Presiden Mursi Kepada Israel

 Maktab I’lami Hizbut Tahrir
Wilayah Mesir

No        : 12/41
6 Dzulqa’dah 1433 H-22 Oktober 2012 M

Keterangan Pers

Sungguh Aib Luar Biasa… Surat Yang Sangat Hangat kepada Orang yang Paling
Keras Permusuhannya kepada Orang-orang yang Beriman!

Sungguh ini bukan pertama kalinya Yahudi membocorkan surat yang dikirimkan kepada mereka oleh presiden Mursi. Dua bulan sebelumnya mereka telah melakukan hal yang sama ketika mereka membocorkan kepada surat kabar, surat ucapan selamat hari raya yang dikirimkan oleh presiden Mursi kepada presiden entitas Yahudi. Surat itu telah mengguncang kaum Muslimin umumnya dan khususnya kaum Muslimin di Mesir. Dan sudah ada pernyataan bahwa itu adalah surat bohong. Betapapun semua itu, namun para penasihat presiden Mursi tidak belajar dari kesalahan surat pertama. Mereka tidak paham bahwa kita berada di negara pasca revolusi dan bahwa diantara sebab terpenting bangkitnya rakyat Mesir melawan Mubarak yang tumbang adalah keberadaan Mubarak sebagai broker murahan negara Yahudi. Lalu apakah presiden pasca revolusi ingin mengembalikan permainan yang sama kepada rakyat Mesir sekali lagi?!

Tidak terbayang baik oleh orang yang ada di dalam maupun di luar Mesir bahwa presiden Mursi akan menyeru ketua entitas pencaplok kiblat pertama dan tempat suci ketiga, tujuan Isra’ Rasul saw, dengan ucapan “ ‘azîzî wa shadîq al-‘azhîm (tuanku dan temanku yang mulia)“ dan menutupnya dengan tanda tangannya di bawah kalimat “shadîqikum al-wafî (teman baikmu)” mengharap “untuk negara Israel” –sesuai ungkapan surat- kesejahteraan hidup! Justifikasi as-sayid Yasir Ali, penasihat media presiden, menyatakan bahwa ini “redaksi seruan diplomasi hanyalah masalah protokoler” dan bahwa “redaksi seruan kementerian luar negeri Mesir seputar penunjukan duta besar baru juga sama dan tidak ada deskriminasi untuk seorang pun”. Itu adalah dalih yang lebih tercela dari dosa. Kami tidak senang presiden Mursi –yang merepresentasikan revolusi yang datang untuk menghancurkan kebijakan-kebijakan rezim sebelumnya yang berkasih sayang kepada Yahudi dan bermanis muka dengan segala kalimat hipokrit– menempatkan dirinya dengan sikap hangat dan intim terhadap pemimpin negara Yahudi. Padahal mereka adalah orang yang paling keras kebenciannya kepada orang-orang yang beriman.

Ahmad al-Hamrawi salah seorang pemimpin al-Ikhwan al-Muslimun di Aleksandria mengundurkan diri dari jamaah pada sore tanggal 22/10 sebagai bentuk protes terhadap seruan kepada Simon Peres itu. Padahal ia telah menjadi anggota selama 28 tahun. Mungkin pengunduran diri tersebut menjadi sebagian penghiburan untuk masyarakat bahwa ternyata masih ada orang yang berasal dari jamaah al-Ikhwan sendiri yang mengkritik dan menolak tindakan-tindakan presiden. Hal itu setelah individu-individu jamaah al-Ikhwan sebelumnya sibuk memberikan justifikasi pembenaran terhadap apa saja yang keluar dari presiden, meskipun menyalahi hukum syara’ dengan jelas. Mulai dari penghormatan terhadap berbagai kesepakatan internasional, berlanjut pada pembenaran utang ribawi dari IMF dan berakhir dengan surat yang telanjang tersebut! Ahmad al-Hamrawi dalam pengunduran dirinya mengatakan: “Kami menduga bahwa hanya Hosni Mubarak dan gengnya yang menjadi pengkhianat dan antek zionisme dan Amerika. Akan tetapi akhirnya sekarang jelas bagi kita bahwa peran pengkhianat ternyata lebih umum dan lebih luas. Jika Hozni Mubarak adalah simpanan harta Israel, maka Mursi adalah teman baik zionis sebagaimana yang ia catatkan dengan tangan kanannya”.

Kalimat terakhir yang ingin kami katakan kepada presiden Mursi, “Bukankah daripada mengirimkan duta besar kepada entitas pencaplok itu –bertukar piala yang diangkat!!-, lebih baik Anda kirimkan pasukan Shalahuddin?! Masyarakat berharap, revolusi Mesir menutup kedutaan Israel di Kaero, menghapus kesepakatan Camp David dan mengembalikan kepada Mesir kehebatan, kemuliaan dan peran kepemimpinannya di kawasan dan dunia.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu (TQS al-Mumtahanah [60]: 2)

Syarif Zayid
Ketua Maktab I’lami Hizbut Tahrir
Wilayah Mesir

Mengemis Utang ke IMF 4,8 Miliar Dolar, Penguasa Baru Mesir Tempatkan Nasib Negara di Antara Gigi Taring Lembaga Imperialisme Barat

Para pejabat mengatakan pada hari Rabu (22/8) bahwa Mesir telah meminta pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) senilai 4,8 miliar dolar, dan berharap kesepakatan selesai pada akhir tahun. Hal itu terungkap selama kunjungan ke Kairo yang dilakukan oleh Christine Lagarde, direktur IMF untuk membahas dukungan terhadap perekonomian Mesir yang tengah sakit. Yasser Ali juru bicara kepresidenan menyampaikan kepada Reuters bahwa selama pembicaraan antara Lagarde dan Mursi “Kami secara resmi meminta pinjaman 4,8 miliar dolar dari Dana Moneter Internasional.” Dan pejabat dari IMF juga membenarkan hal itu.

Perdana Menteri Mesir Hisyam Qandil mengatakan bahwa pemerintah sedang bernegosiasi untuk pinjaman lima tahun dengan masa tenggang 39 bulan, dan tingkat bunga 1,1 persen, namun ia mengatakan bahwa rinciannya masih dalam pembahasan. Ia menambahkan: “Kami sepakat pada peta dengan IMF yang akan berakhir pada bulan November atau awal Desember di mana penandatanganan pinjaman semuanya selesai.” Di antara reformasi ini adalah untuk mengurangi subsidi energi, yaitu sekitar 22 persen dari total pengeluaran pemerintah pada tahun fiskal yang berakhir bulan Juni. Dan diharapkan pemerintah juga akan memberlakukan pajak atas nilai tambah dalam beberapa bulan ke depan.

Mesir terkenal dengan sumber dayanya yang besar, seperti sumber daya minyak, terutama gas, pertanian, pendapatan dari Terusan Suez, industri, tambang emas, dan pertambangan lainnya, serta para tenaga kerja di luar negeri dan sumber daya manusia di dalam negeri. Semua itu jauh lebih besar daripada harus mengemis pinjaman berbasis riba dari lembaga yang dikenal dengan program-program dan kebijakannya yang keji, yang memiskinkan negara, sebab solusi yang diberikan justru melestarikan ketergantungan dan penjajahan oleh Barat.

IMF dan Bank Dunia, di mana sejarah telah menjadi saksi atas pekerjaan keduanya sejak dua tahun, yaitu 1944 dan 1945 berturut-turut. Bahwa, keduanya tidak masuk ke dalam negeri manapun yang diinginkan oleh Barat untuk tetap tergantung dan tunduk pada Barat, lalu keduanya berkontribusi dalam pemulihan ekonomi atau memperbaiki situasi ekonomi, justru sebaliknya, lihatlah negara-negara Amerika Latin dan dunia Islam, seperti Yaman, Bangladesh, Pakistan, Tunisia, Maroko dan Palestina, semuanya menjadi saksi atas kebusukan Bank Dunia dalam menciptakan kemiskinan, ketergantungan dan ketundukan pada kekuatan negara-negara imperialis besar, serta dalam upaya pemiskinan rakyat dan melemahkannya.

Apakah benar bahwa sumber daya Mesir tidak mencukupi untuk kebutuhan rakyatnya, dan seakan-akan negeri-negeri kaum Muslim itu miskin, bukan karena ulah para penguasa antek seperti Mubarak, Qadafi, Ben Ali, Saleh dan Assad?!

Bukankah Mesir mampu memperoleh lebih besar dari nilai pinjaman dengan menaikkan biaya tol masuk Terusan Suez bagi kaum kafir, mengingat Terusan Suez merupakan tempat penyeberangan vital dan aktif di dunia, atau melalui penjualan gas di pasar dengan harga dunia daripada memberikannya kepada Yahudi dengan harga kurang dari biaya! Bagaimana dengan kekayaan dari hasil pertanian dan pertambangan emas yang masuk ke kantong para penguasa dan orang-orang dekatnya?!

Dengan semua ini, apakah para penguasa Mesir sadar dengan langkah cerdas pengelolaan likuiditas—jika itu harus—seperti bantuan dari negeri-negeri Islam dan para pemilik sumur minyak, daripada memperlihatkan secara telanjang permusuhan terhadap Allah dengan meminta pinjaman berbasis riba, yang terikat dengan berbagai dikte dan persyaratan destruktif imperialisme yang disebut dengan rencana reformasi, di mana isi klausul pertamanya saja dimulai dengan keharusan mengurangi subsidi pemerintah untuk bahan-bahan pokok!!.

Astaghfirullah, apa harga politik yang akan dibayar oleh Mesir sebagai kompensasi untuk pinjaman yang berdosa ini?! Dan di mana slogan-slogan pembebasan dan kemerdekaan dari harga ini, wahai para penguasa baru Mesir?!
Sumber: pal-tahrir.info, 23/08/2012.

Pemerintah Mesir Mengemis Utang Pada IMF

Beberapa hari dari pembentukannya, kini kelompok ekonomi di bawah pemerintah Mesir telah memulai aktivitasnya, dan mendekati IMF untuk mendapat utang senilai 3,2 miliar dolar, dimana hal itu telah dinegosiasikan oleh pemerintah sebelumnya.

Menteri Keuangan Mesir, Mumtaz Said mengumumkan bahwa tujuan dari utang Mesir ini adalah untuk memperoleh pengakuat internasional terkait kemampuan ekonomi Mesir dalam memenuhi kewajiban-kewajiban internasionalnya.

Sementara pemerintahan Isham Syaraf  sebelum pemerintahan Janzuri, pada bulan Mei 2011 telah menolak penandatanganan persetujuan utang IMF.

Sungguh persetujuan mendapatkan utang dari IMF yang dilakukan oleh pemerintah yang berlatar belakang gerakan Islam merupakan aib bagi gerakan-gerakan Islam yang mengklaim bahwa ia tengah berusaha untuk menjadikan negara yang dikuasainya berdasarkan Islam.

Lalu, lalu dari dasar (referensi) Islam yang mana, yang membolehkan untuk mengambil utang secara riba, apalagi dari lembaga riba dunia terbesar dan terpenting!?

Dan, dasar (referensi) Islam yang mana, yang mengklaim bolehnya secara ideologi untuk bekerja sama dengan IMF, yang dalam dekade terakhir merupakan penyebab utama hancurnya perekonomian negara, dan yang membuat negara dalam jeratan utang selamanya?

Dalam hal ini, pemerintah yang menyebut dirinya sebagai pemerintah yang berasaskan Islam, bukannya berusaha membangun perekonomian Islam yang sebenarnya, yang bebas riba, dan hanya bersandar pada sumber daya umat, justru ia lebih mengutamakan perekonomian riba. Sehingga kami dapati bahwa negara ini, pada ujian pertama telah jatuh ke dalam perangkap lembaga-lembaga riba kapitalis dunia (kantor berita HT, 12/8/2012).

Apa yang Akan Anda Jawab Pada Hari Hisab, Tuan Presiden

بسم الله الرحمن الرحيم
Kantor Media Hizbut Tahrir
SIARAN PERS 7 Februari 2013;PR No 1434 AH / 19

وَقِفُوهُمْ ۖ إِنَّهُمْ مَسْئُولُونَ

Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) , mereka akan ditanyai “[QS. Ash-Shaffat: 24]

Apa yang akan Anda menjawab pada Hari Hisab, Wahai Presiden ketika memberikan ucapan selamat kepada Ahmadinejad, mitra tiran Al-Sham?!

Pada Selasa, 5 Februari 2013 Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tiba di Kairo pada kunjungan pertama oleh seorang presiden Iran ke Mesir dalam 34 tahun, dan mengadakan sesi pembicaraan dengan Presiden Mohammad Mursi pada malam partisipasi mereka dalam Pertemuan Puncak Organisasi Kerjasama Islam. Dia juga mengunjungi Syaikh Al-Azhar dan bertemu dengan Pemimpin Al-Azhar, Ahmad Al-Tayeb, di mana posisi Al-Tayeb ditandai dengan sikap tajam mengenai beberapa kebijakan Iran di wilayah tersebut.

Penerimaan Presiden Mursi terhadap Ahmadinejad adalah aneh, tercela dan tidak bisa diterima. Wahai Presiden Mursi, apakah Anda tahu dengan siapa Anda dengan menyambut dengan hangat? Anda telah menghormati teman Bashar, pembantai dari Ash-Sham, yang telah membuat yatim piatu dan menjadikan janda para penduduknya, membunuh orang-orang tua dan membongkar masjid-masjid. Dia adalah mitra Bashar dalam kejahatannya. Apakah penerimaan ini layak untuk seorang pria seperti dia? Apakah penerimaan ini merupakan hadiah Mesir untuk rezim Iran atas dukungan putus asa atas tiran dari Syam yang tercinta yang memasoknya dengan segala cara untuk bertahan hidup?

Ya, Islam memang telah mewajibkan persaudaraan dan kasih sayang di antara umat Islam, dan bekerja untuk memperkuat semangat kerja sama, berkomunikasi, bertemu dan bertoleransi diantara berbagai sekte Muslim di seluruh dunia, namun bukan dengan cara seperti presiden ini yang mendukung para tiran dari Ash-Sham dan para pendukung pembunuh rakyatnya. Rezim Iran telah berusaha keras untuk membela tiran Bashar dan Shabiha-nya. Bahkan, dengan tidak terpisahkan mereka menjalin hubungan dengan rezim kriminal itu ketika penasihat Urusan Internasional bagi Pemimpin Agung Revolusi Iran Ali Akbar Welayati mengumumkan pada tanggal 26 Januari 2013 bahwa “serangan terhadap Suriah akan dianggap sebagai serangan terhadap Iran”, dan dengan ini menjadi jelas bahwa berita tentang pengiriman para pejuang rezim Iran dan para ahli militernya untuk mendukung Bashar dalam pembunuhan orang-orang kami di Suriah adalah suatu kebenaran yang tidak bisa dipungkiri.

Wahai Presiden Mursi, seharusnya adalah wajib bagi Anda untuk menutup Kedutaan Besar Iran di negara Anda, bukan menerima mitra Bashar dalam kejahatan itu dengan semua keramah tamahan ini. Apa yang Anda telah melakukan adalah suatu dosa besar dan kejahatan yang serius! Bagaimana Anda menghadapi anak-anak tak berdosa dari Damaskus, para sesepuh yang saleh dari Dara’a, para pemuda setia dari Aleppo, dan wanita-wanita yang tidak bersalah dari Idlib yang telah mengungsi?

Ya Allah, Yang Maha Pemurah dan Pemberi, yang memberikan dari orang-orang yang meminta, kami meminta kepada Engkau untuk menghancurkan tiran Ash-Sham Bashar dan para pembantunya, dan orang-orang yang berpegang dengan kokoh bersamanya dan mereka yang membantunya dengan uang, senjata atau para lelaki . Ya Allah, bersamalah dengan Mujahidin,  orang-orang yang saleh dan bersih, di negeri Ash-Sham, dan tunjukkilah mereka ke jalan yang benar, dan tetapkan dalam diri kami Negara Islam, dan berikan kepada kami seorang pemimpin yang kuat yang melindungi umat ini, membelanya dan tidak mengenal sanjungan, jilatan, atau sikap riya. Engkaulah yang mampu menjawab doa kami.

إِنَّمَا يَنْهَاكُمْ اللَّهُ عَنْ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِى الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الظَّالِمُونَ

Othman Bakhash
Direktur Kantor Media Pusat
Hizbut Tahrir

Lagi, Mesir Banjiri Terowongan Gaza dengan Air

Sementara Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza enggan mengkritik pemerintah Presiden Muhammad Mursi secara terbuka, warga sipil Gaza terus terang mengungkapkan kekesalannya. 
 
Pasukan keamanan Mesir memenuhi terowongan-terowongan bawah tanah di sekitar perbatasan dengan Palestina di Gaza sebagai bagian dari upaya menutup terowongan-terowongan itu. Demikian dikatakan oleh para pejabat Mesir.

Jaringan terowongan bawah tanah itu merupakan urat nadi rakyat Palestina yang diblokade oleh Zionis Israel, untuk memasukkan aneka macam barang kebutuhan hidup mereka.

Reuters (13/2/2013) melaporkan, reporternya melihat salah satu terowongan yang sedang dipakai untuk memasukkan bahan bangunan berupa batu kerikil dan semen, tiba-tiba pada hari Ahad lalu dipenuhi oleh air, sehingga para pekerja di dalamnya bergegas menyelamatkan diri.

Penduduk setempat mengatakan, dua orang yang sedang di dalam terowongan sepertinya tersapu oleh air yang sengaja dipompakan ke dalamnya oleh aparat Mesir.

“Aparat Mesir mengucurkan air untuk menenggelamkan terowongan-terowongan itu,” kata Abu Ghassan yang mengawasi 30 orang pekerja di sebuah terowongan sekitar 200 meter dari pagar perbatasan.
Seorang pejabat keamanan Mesir di Sinai mengatakan kepada Reuters bahwa tindakan itu dimulai sejak lima hari lalu.

“Kami menggunakan air untuk menutup terowongan-terowongan itu dengan memompa air dari salah satu sumur,” kata pejabat yang menolak menyebutkan namanya itu.

Sejak Agustus 2012, sudah puluhan terowongan dirusak oleh aparat Mesir, menyusul pembunuhan atas 16 personel penjaga perbatasan Mesir dekat Gaza.

Kairo mengatakan pelaku menyeberang ke Mesir melalui jalur terowongan tersebut, sebuah tudingan yang dibantah oleh pemerintah Palestina di Gaza.

Sementara Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza enggan mengkritik pemerintah Presiden Muhammad Mursy secara terbuka, warga sipil Gaza terus terang mengungkapkan kekesalannya.

“Tindakan Mesir terhadap terowongan-terowongan semakin memburuk semenjak pemilihan Mursy. Saudara kami Hamas mengira dia akan membuka Gaza. Menurut saya mereka salah,” kata seorang pemilik terowongan yang hanya menyebut dirinya dengan nama Ayed, karena takut mendapatkan serangan balasan.
“Mungkin 150 atau 200 terowongan sudah ditutup sejak serangan di Sinai. Ini terjadi pada era Mursy,” imbuhnya.

Orang-orang yang biasa bekerja di bawah terowongan takut jika upaya membanjiri lubang-lubang bawah tanah itu akan mengakibatkan langit-langit terowongan runtuh sehingga menimbulkan bencana.
“Air bisa menimbulkan retak di dinding terowongan dan mungkin akan meruntuhkannya. Hal itu bisa membunuh orang,” kata Ahmad al-Shair, seorang pekerja terowongan yang sepupunya tewas satu tahun lalu karena terowongan runtuh.

Enam orang Palestina meninggal pada bulan Januari akibat ledakan di dalam terowongan, sehingga menambah jumlah korban tewas menjadi 233 sejak 2007, menurut kelompok-kelompok HAM di Gaza.
Diperkirakan ada 2.500 sampai 3.000 terowongan di bawah perbatasan Gaza-Mesir. Namun jumlahnya menyusut sejak 2010, ketika Israel sedikit membuka pintu masuk barang ke Gaza dibawah pengawasan ketat aparat Zionis.

Terowongan saat ini masih menjadi jalur utama bagi Palestina untuk memasukkan barang kebutuhan ke Gaza. Hamas sendiri lebih suka menggunakan terowongan bawah tanah itu, karena tidak perlu membayar pajak ke Zionis.

Sejak tokoh Al-Ikhwan al-Muslimun, Muhammad Mursi, menjabat presiden Mesir banyak orang berharap Jalur Gaza akan mendapatkan angin segar dari Kairo dengan dibukanya satu jalur yang mengungkung mereka. Namun, hingga kini harapan itu tidak juga terwujud. (hidayatullah.com, 13/2)

Inilah Alasan Mengapa Isu Terorisme Terus Dipelihara

HTI Press. Jakarta. Setidaknya ada dua kepentingan sehingga pemerintah Indonesia terus memelihara  isu terorisme. Pertama, ingin menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia masih konsern terhadap program yang dicetuskan Amerika yakni perang global memerangi terorisme.

“Meski di Amerika sendiri relevansinya sudah dipertanyakan,” ungkap Ismail Yusanto, dalam talkshow Halqoh Islam dan Peradaban, Rabu (13/2) di Aula Dewan Pers, Kebun Sirih, Jakarta.

Kedua, lanjut Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia tersebut, ada kepentingan yang lebih sektoral, Kepentingan institusi, atau lebih personal lagi, ada kepentingan person-person di Densus 88 untuk memelihara lembaganya. “Karena di situ ada proyek, di situ ada dana, di situ ada macam-macam,” tudingnya.

Ismail mengatakan, publik tahu bahwa anggaran buat Densus 88 itu terus naik dan harus ada pertanggungjawabannya. Terakhir 300 atau 400 milyar Densus dapatkan dari APBN. Nah, ini kan harus ada pertanggungjawabnnya, harus ada relevansinya. Harus ada kerjaannya.

“Di situlah Densus 88 memelihara isu terorisme, dari cerita kawan yang ditangkap Densus 88. Densus itu menyusup-nyusupkan orang-orangnya dan mengaitkan target dengan orang itu agar dipersepsikan target itu sebagai teroris.”

Di hadapan sekitar 150 peserta yang hadir, Ismail menyatakan kaum Muslim harus memikirkan secara serius masalah Densus 88. Karena bila dibiarkan, umat Islam akan terus jadi korban objekan Densus 88.
“Ini luar biasa, kalau sekedar salah tangkap, masih bisa dibebaskan, kalau salah tembak? Tidak sedikitkan yang salah tembak, apakah Densus bisa menghidupkannya lagi?” ungkapnya retoris dalam acara yang bertema Bubarkan Densus 88.

Densus 88 Dzalim
Dalam acara bulanan yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia tersebut, Ismail pun menyatakan bahwa Densus 88 dzalim. “Kalau kita bilang dzalim, ya ini dzalim, kalau kita bilang ini keterlaluan ya keterlaluan,” ungkapnya.

Ismail pun menyebutkan beberapa kedzaliman Densus 88. Salah satu adik korban salah tangkap di Bima bercerita pada Ismail bahwa kakaknya itu orang biasa-biasa saja. “Kalau mau disebut radikal, radikalan dia daripada kakaknya, tetapi kakaknya ditangkap dengan proses yang luar biasa ditayangkan televisi.

Densusnya pakai senjata lengkap. Padahal orang itu biasa-biasa saja. Tidak melakukan apa-apa. densus 88 sudah ngaku keliru. Dan melepaskannya dengan memberi uang Rp 500 ribu. Ditolak sama keluarganya. Kenapa? Karena orang ini sudah bonyok tidak karu-karuan. Ibunya stres memikirkan anaknya ini hingga struk sampai sekarang,” beber Ismail.

Selain kasus salah tangkap di atas, Ismail pun menceritakan fakta salah tembak di Bima yang didapatnya dari Pembina TPM Achmad Michdan.

“Ada yang ditembak tapi tidak tahu namanya. Suatu saat, Densus 88 baru mencari nama orang yang ditembaknya itu. Cari tahunya ke mana? kepada keluarganya. Kata keluarganya, jangan kasih tahu, biar tahu rasa dia.”

Menurut Ismail, Densus benar-benar dzalim. Sudah nembak, tidak tahu siapa namanya yang ditembak itu. “Kalau salah tangkap masih mending bisa dilepaskan, kalau salah tembak seperti ini bagaimana, apakah Densus bisa menghidupkan?” ungkapnya.[] Joko Prasetyo

Apa Gunanya Mufti Baru Bagi Rezim Mesir Yang Tidak Menerapkan Islam?!

Seorang pejabat di “Hai’ah Kibar Ulama Al Azhar” mengatakan, bahwa pada hari Senin (11/2) telah dilantik Syaikh Syauqi Ibrahim Abdul Karim Allam sebagai mufti baru di Mesir.

Kepala humas “Hai’ah”, Muhammad Jama’ah mengatakan kepada Reuters bahwa  Allam yang menggantikan Syaikh Ali Juma’ah sedang menjabat sebagai Kepala Divisi Fikih, Fakultas Syariah dan Hukum, cabang Universitas Al-Azhar di kota Tanta di Delta Nil.

Di tengah hingar bingarnya pelantikan mufti Mesir yang baru, yang menggantikan Mufti sebelumnya Syaikh Ali Juma’ah. Terbesit sebuah pertanyaan, apa gunanya pengangkatan seorang mufti baru selama rezim ini masih tegak di atas asas sistem demokrasi yang mengabadikan kedaulatan rakyat daripada kedaulatan syara’?

Akankah mufti baru ini akan mengeluarkan fatwa untuk kepala negara, misalnya, agar membatalkan kesepakatan terlarang dengan entitas Yahudi? Atau mengakhiri sistem riba dan mencegah pinjaman berbasis riba dari Dana Moneter Internasional (IMF)? Akankah mufti yang baru ini akan memfatwakan wajibnya segera menerapkan Islam dan menghapus konstitusi sekuler?

Atau kedukannya akan tetap sebagai simbolis yang memisahkan agama dari kehidupan, dan membatasi aktafitasnya hanya untuk mengumumkan penampakan bulan sabit Idul Fitri dan Ramadhan?! (pal-tahrir.info, 12/2/2013)

Tuesday, February 12, 2013

Dauroh Syahriyah Tokoh Masyarakat Pasar Bengkel

Para Tokoh Masyarakat
“Kalau kita tidak berupaya sungguh-sungguh memperjuangkan agar hukum-hukum Allah Swt dapat diterapkan di bumi ini maka sungguh kita akan mendapatkan Dosa Investasi”. ungkap Ust. Sudiro Abu Aziz pada acara Dauroh Syahriyah yang dilaksanakan oleh DPD II HTI wilayah Serdang Bedagai Ahad, 10/2

Bertempat di Ruang kelas HSG Khoiru Ummah Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan acara Dauroh Syahriyah ini dihadiri oleh Tokoh Masyarakat Pasar Bengkel.

 “Agar hukum-hukum Allah Swt bisa diterapkan maka mengharuskan adanya negara yaitu Khilafah. Dan tugas memperjuangkan syariah dan Khilafah ini jelas membutuhkan sebuah kelompok dakwah yang terorganisir. Oleh karena itu kita wajib bergabung dengan kelompok dakwah yang fokus memperjuangkan hukum-hukum Allah Swt” lanjut Ust. Sudiro Abu Aziz guna memperjelas tugas umat islam agar terhindar dari 'Dosa Investasi'. 

Diskusi yang hangat pun berlangsung pada dauroh syahriyah kali ini. Dan di akhir acara beberapa peserta menyatakan siap untuk bergabung memperjuangkan syariah dan khilafah. Alhamdulillah semoga menambah daftar para pejuang syariah dan khilafah. Amin! (KH).

Peserta Dauroh

Road Show Remaja Valentine Day dalam Pandangan Islam

Medan. Hizbut Tahrir Indonesia Serdang Bedagai melakukan Road show ke remaja Musholla Nurul Ihsan Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Ahad, 10/2. Road show ini mengangkat tema “Valentine Day dalam Pandangan Islam”. Dalam pemaparannya, Ust. Ahmad Afandi menyampaikan bahwa Valentine Day adalah budaya kufur yang bertujuan untuk merusak Aqidah Umat Islam khususnya dikalangan remaja Islam. Oleh karena itu Haram hukumnya bagi remaja muslim mengikuti budaya ini. 

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم

“Barangsiapa yang menyerupai satu kaum, maka dia termasuk mereka.” (HR.Abu Dawud dari Abdullah bin Umar)

Hari kasih sayang termasuk diantara jenis perayaan berhala Nashrani. Maka haram bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir melakukannya, atau menyetujuinya, atau mengucapkan selamat. Yang wajib adalah meninggalkannya dan menjauhinya, sebagai wujud menjawab panggilan Allah swt dan Nabi saw , dan menjauhkan diri dari berbagai sebab yang mendatangkan kemurkaan Allah swt dan siksaan-Nya.
 
Remaja Musholla Nurul Ihsan tampak antusias mengikuti road show ini. Dan sebagai tindak lanjut, para Remaja Musholla Nurul Ihsan bersedia mengikuti kajian umum dwi mingguan di Musholla Nurul Ihsan.(KH)


Monday, February 11, 2013

Pelajar dan Mahasiswa Medan Menolak Valentine Day

Dalam acara Seminar Cinta yang digelar oleh HTI Chapter Kampus USU Minggu 24/2/2013, seluruh peserta sepakat untuk menolak Valentine Day dan siap memperjuangkan Syariah.

Acara yang bertajuk "Just Say No To Valentine Day" ini diikuti oleh peserta dari berbagai Universitas dan Sekolah di Medan.

Salah seorang peserta Afriyana dari SMA Krakatau Medan menanyakan Apa hukumnya pacaran? Bagaimana pacaran yang benar dalam Islam?

Pembicara dalam acara tersebut Sayf Muhammad Isa (Penulis Buku Draculesti) menjawab bahwa pacaran hukumnya haram dalam Islam. Ketika dikatakan bahwa pacaran haram banyak peserta yang terlihat keberatan. "Teliti fakta pacaran itu, kemudian cari dalil yang menghukumi fakta tersebut" lanjut Isa.

Ustadz Kurniawan seorang Praktisi Pendidikan di Medan menimpali "Tidak ada pacaran yang Islami walaupun dimulai dengan membaca basmalah, atau pacaran di teras masjid, tetap saja pacaran itu haram selamanya".

Isa juga menjelaskan tradisi Valentine Day berasal dari sejarah kelam nashrani untuk memperingati kematian Saint Valentine pada tahun 496 M. Sehingga tidak ada kaitannya sama sekali dengan ajaran Islam dan kaum muslimin.

Isa mengutip sabda Nabi saw. "Barangsiapa meniru-niru suatu kaum maka dia termasuk golongan kaum tersebut" (Al Hadist)

Acara ditutup dengan Focus Group Discussion. Seluruh peserta berkomitmen ingin mengkaji Islam dan memperjuangkan syariah bersama HTI Medan. Subhanallah. (fatah)

Ketua Panitia Asril
Moderator Nain

Pemateri Isa

Slide

Pemateri Kurniawan

Peserta

Valentine Day adalah budaya Nasrani

“Valentine Day adalah hari kasih sayang yang di adopsi dari barat yang dalam pelaksanaannya sangat tidak sesuai dengan budaya dan keseharian bangsa Indonesia khususnya umat Islam.” tutur Drs. Ahmadi Ahya mewakili Ketua Yayasan SMA/K dan SMP Dwi Warna dalam opening speechnya ketika membuka acara Seminar Remaja Valentine Day menurut Kacamata Islam (9/2/2013) yang dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Iqra ITM bekerja sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia.

“Tidak seharusnya remaja Islam ikut budaya barat karena jauh sebelum itu Islam sudah mengajarkan bagaimana cara untuk berkasih sayang seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. Sudah saatnya remaja muslim membuka mata untuk ikut berjuang menegakkan Dienul Islam ditengah tengah umat” lanjut beliau.

Acara khusus untuk remaja ini dihadiri dengan antusias oleh 900 pelajar se Kota Medan. Sayf Mhd. Isa, Redaktur d’Rise dalam materinya All About Valentine Day menggugah kesadaran para pelajar bahwa masa muda medium paling baik sebagai wadah untuk berkembangnya Virus Merah Jambu disamping remaja juga sudah terjajah secara pemikiran dengan budaya barat. Tanggal 14 Februari menjadi tanggal keramat sekaligus hari raya bagi para pecinta.

“Valentine Day adalah budaya Kristen yang sama sekali tidak pernah di ajarkan dalam Islam” tegas Isa.

Adi Jepris – Trainer Muda – menambahkan budaya Valentine Day hampir diseluruh belahan dunia selalu diwarnai dengan hal-hal yang bersifat maksiat. Termasuk di Indonesia, tanggal 14 Februari telah dijadikan sebagai Pekan Kondom Nasional semakin mempertegas kemaksiatan yang ditimbulkan oleh peringatan ini”.

Adi Jepris mengingatkan peserta bahwa kerusakan hari ini pada remaja sebagai generasi penerus bangsa jelas akan memperburuk keadaan umat.
“Islam tidak pernah mengajarkan budaya berpacaran untuk mencari pasangan hidup. Cinta manusia hanyalah cinta semu yang jangan sampai kemudian karenanya kita lupa akan cinta kepada Allah swt” terang Adi. (muhkzihajj)






Khilafah Akan Tegak dan Takkan Ada Yang Bisa Menghalanginya

Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Rokhmat S Labib menyatakan bahwa sebentar lagi khilafah akan tegak dan takkan ada yang bisa menghalanginya.

“Khilafah sebentar lagi tegak sekalipun Barat berupaya sekuat tenaga untuk mencegahnya, karena siapakah yang mampu menghadapi kekuasaan Allah SWT?” ungkapnya saat berorasi dalam Tabligh Akbar Solidaritas Suriah yang diselenggarakan DPD I HTI DKI Raya, Ahad (10/2) di Masjid Al-Bina, Senayan, Jakarta.

Sesungguhnya, lanjut pengasuh rubik tafsir di majalah politik dan dakwah Al-Wa’ie ini, hanya ada satu kunci mengapa umat ini belum menerima khilafah, yakni karena mereka belum mendengar tentang khilafah. “Oleh karena itu kita harus berjuang secara bersungguh-sungguh untuk menyampaikan kepada umat tentang kewajiban khilafah, karena khilafah adalah wajib dan yang mewajibkannya adalah yang menghidupkan serta mematikan kita,” tegasnya yang diikuti dengan pekikan takbir seisi ruangan.

Sedangkan orator lainnya, Ketua DPP HTI Farid Wadjdi menyatakan, umat Islam di Suriah telah menyatakan bahwa revolusi Suriah dalam rangka menyambut seruan Allah SWT.

“Semua di Suriah mengatakan bahwa revolusi Suriah adalah untuk Allah SWT dan demi Allah SWT!” pekiknya.

Farid lebih jauh juga menjelaskan tentang kelayakan Suriah menjadi Khilafah Islam serta tantangannya ketika pertama kali berdiri. “Ada empat hal yang membuat Suriah layak menjadi khilafah,” ungkapnya.

Pertama,  keamanan di tangan kaum Muslim. Kedua, rakyat Syam telah siap menerapkan syariah Islam dan menerapkanRUU Khilafah. Ketiga, dari segi opini umum rakyat Suriah menginginkan Khilafah Islamiyah meski media sekuler tidak mempublikasikannya. Keempat, dari segi potensi sumber daya mulai dari jumlah penduduk di atas 20 juta jiwa, pangan dan SDA yang melimpah. “Sehingga membuat Suriah layak menjadi Daulah Khilafah,” ujarnya.

Selain itu, tambah pemimpin redaksi tabloid Media Umat ini, ada juga ancaman dari Barat ketika khilafah tegak.

“Tantangan Khilafah pertama berdiri adalah serangan dari Barat, tapi ini akan sulit karena mereka akan menghadapi seluruh umat Islam ditambah lagi Barat yang sedang krisis,” analisanya.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 3000 peserta laki-laki dan perempuan yang datang dari berbagai wilayah se-Jabodetabek ini, juga diputar video perjuangan dan testimoni para pemimpin brigade-brigade revolusi Suriah serta tayangan khusus pernyataan Juru Bicara Hizbut Tahrir Suriah, yang mengatakan bahwa, dukungan terhadap Hizbut Tahrir di Suriah sudah semakin besar. “Saat ini umat Islam di Suriah sudah tidak bisa dipalingkan lagi dari perjuangannya menegakkan Khilafah,” ujarnya dalam video yang diputar dihadapan peserta yang penuh sesak di ruangan atas maupun bawah masjid ini.

Dalam Tabligh Akbar yang mengangkat tema “Apa yang Sedang Terjadi di Suriah?” ini, hadir pula sebagai orator: Tun Kelana Jaya (Media Centre Hizbut Tahrir Asia), Faisal Abas (Ketua DPD I HTI DKI Raya), dan Abu Harits (Relawan yang Pergi ke Suriah). (mediaumat.com, 10/2)

[FOTO] Tabligh Akbar Solidaritas Suriah se-Jabodetabek Ahad (10/2/ 2013)

Tabligh Akbar Solidaritas Suriah se-Jabodetabek yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia Masjid Al Bina Gelora Senayan Jakarta Ahad (10/2/ 2013)


Faisal Abbas, Ketua DPD I HTI DKI Jakarta
Farid Wadjdi, Ketua DPP HTI
Abu Hafidz, Relawan Mer-C yang menjadi Tim Relawan ke Suriah
Tun Kelana Jaya, Central Media Office Hizbut Tahrir
Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI

Vonis 15 Tahun Ustadz Abu Bakar Ba’asyir atas Tekanan CIA

Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang ditahan dan divonis 15 tahun merupakan atas desakan dinas rahasia, CIA terhadap pemerintah Indonesia.

Demikian dikatakan Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya kepada itoday, Sabtu (9/10).
Menurut Haris, penahanan terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir sangat politis dan bentuk penzaliman terhadap ulama. “Jadi sangat politis,” ungkap Harits.

Kata Harits, Ustadz Abu yang divonis 15 tahun penjara merupakan kezaliman produk kemitraan konspiratif Indonesia-Amerika dengan korban sebagian kelompok umat Islam.”Konspirasi Indonesia-Amerika menjadikan Islam di diskreditkan dengan beragam strategi opini dan propaganda,” ungkap Harits.

Harist mengatakan, target utama konspirasi Indonesia-Amerika menjadikan Islam moderat dan liberal. “Yang boleh tumbuh berkembang karena Islam versi Amerika inilah yang akan menjaga eksistensi kepentingan barat,” tegas Harits.

Harits menganggap wajar wakil rakyat segera memanggil BIN dan meminta pertanggungjawaban atas konspirasi Indonesia-Amerika tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional, Open Society Foundation (OSF), merilis data mengejutkan tentang keterlibatan 54 negara termasuk di dalamnya Indonesia, dalam aktivitas penyiksaan, penculikan, penahanan, pemindahan seseorang ke negara lain tanpa melalui proses hukum, dan penculikan terduga teroris oleh badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA. (iitoday.co.id, 9/2)

Indonesia Ternyata Kaki Tangan CIA

Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional, Open Society Foundation (OSF), merilis data mengejutkan tentang keterlibatan 54 negara termasuk di dalamnya Indonesia, dalam aktivitas penyiksaan, penculikan, penahanan, pemindahan seseorang ke negara lain tanpa melalui proses hukum, dan penculikan terduga teroris oleh badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA.

Dalam laporannya yang dipublikasikan, Selasa (5/2/2013), dengan judul Penyiksaan Global: CIA Rahasia Penahanan dan Rendition Luar Biasa, OSF mengatakan, program kontraterorisme CIA dengan ke 54 negara itu telah menjaring sebanyak 136 orang terduga teroris.

Ke 54 negara tersebut beber OSF adalah, Afghanistan, Albania, Aljazair, Australia, Austria, Azerbaijan, Belgia, Bosnia-Herzegovina, Kanada, Kroasia, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Djibouti, Mesir, Ethiopia, Finlandia, Gambia, Georgia, Jerman, Yunani, Hong Kong, Islandia , Indonesia, Iran, Irlandia, Italia, Yordania, Kenya, Libya, Lithuania, Macedonia, Malawi, Malaysia, Mauritania, Maroko, Pakistan, Polandia, Portugal, Rumania, Saudi Arabia, Somalia, Afrika Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Suriah, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, Uzbekistan, Yaman, dan Zimbabwe.

Peran ke 54 negara-negara tersebut dalam membantu CIA bermacam-macam, misalkan Iran , yang selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan AS, berpartisipasi dengan menyerahkan setidaknya 15 terduga teroris ke tangan pihak berwenang AS tanpa melalui kota Kabul, Afghanistan tanpa proses hukum yang berlaku.

Tak hanya Iran, sejumlah negara lainnya dalam daftar rekanan CIA itu juga melakukan hal yang serupa, seperti Zimbabwe yang menyerahkan lima orang terduga teroris yang mereka tangkap di Malawi pada Juni 2003, ke CIA.

Turki, negara lain yang berada di dalam daftar yang juga merupakan sekutu NATO, membantu CIA dengan mengizinkan beroperasinya perusahaan penerbangan Richmor Aviation, yang telah dikaitkan dengan CIA. Mereka mengizinkan pesawat yang dioperasikan Richmor, mengisi bahan bakar di kota Adana pada tahun 2002 dan menyerahkan tersangka teroris berkewarganegaraan Irak kepada CIA di tahun 2006.

Banyak negara-negara lainnya yang berada di dalam daftar yang menjadi tuan rumah bagi program penerbangan redensi CIA, termasuk diantaranya Sri Lanka, Thailand, Afghanistan, Belgia dan Azerbaijan. (itoday.co.id, 7/2)

Terungkap Pangkalan Rahasia Drone AS di Arab Saudi

Pemerintah Amerika Serikat memiliki pangkalan rahasia di Arab Saudi. Pangkalan ini beroperasi untuk meluncurkan pesawat nirawak (drone) guna menyasar target, salah satunya adalah pemimpin al-Qaeda keturunan Amerika, Anwar Al Awlaki.

Diberitakan Reuters, Kamis 7 Februari 2013, keberadaan pangkalan ini diungkapkan oleh beberapa media di AS, termasuk di antaranya adalah Washington Post dan New York Times. Sebenarnya, beberapa media, selain dua media tersebut telah mengetahuinya, namun merahasiakannya.

Menurut Washington Post, pangkalan rahasia di suatu tempat di Saudi itu didirikan dua tahun lalu sebagai bagian upaya AS memberantas kelompok militan. Mantan kepala CIA di Arab Saudi, John Brennan, disebut sebagai tokoh kunci dalam negosiasi pembangunan pangkalan rahasia dengan pemerintah Riyadh.

Pembangunannya dilakukan pada Desember 2009, usai serangan rudal AS ke Yaman. Serangan ini adalah perintah serang pertama sejak Presiden Barack Obama menjabat. Perintah ini berakhir bencana, puluhan warga sipil tewas, termasuk perempuan dan anak-anak.

New York Post menuliskan, pertama kali digunakan, pangkalan ini mempunyai andil besar dalam pembunuhan Awlaki. Sejak itu, pangkalan yang dioperasikan CIA ini bertugas untuk memburu dan membunuh target-target utama di al-Qaeda Yaman.

Pihak CIA dan pemerintah Arab Saudi enggan mengomentari hal ini.

Beberapa media di AS, salah satunya Associated Press (AP), sebenarnya mengetahui sejak awal soal pangkalan di Saudi ini. Namun, berdasarkan perjanjian dengan pemerintah AS, AP tidak memberitakannya. Kepada AP, AS berdalih pengungkapan pangkalan akan membahayakan warga sekitar dan merusak upaya pemberantasan terorisme AS.

Namun, karena dua media telah mengungkapkannya, perjanjian ini sepertinya akan batal. Hal ini yang ditakutkan oleh Gedung Putih. Pihak Gedung Putih lantas menghubungi media-media untuk menahan diri dalam memberitakan lokasi rahasia pangkalan tersebut.

Serangan drone oleh AS sering dipertanyakan efektivitasnya, karena lebih banyak menewaskan warga sipil ketimbang target. Menurut hukum AS, serangan drone diperbolehkan jika target sangat berbahaya dan menangkapnya tidak dimungkinkan. Rencananya, senat akan memanggil Brennan untuk menjelaskan masalah ini. (art)
sumber : viva.co.id