Live Streaming Muktamar Khilafah 2013 Jakarta

Saksikan Live Streaming Muktamar Khilafah 2 Juni 2013 Gelora Bung Karno, Jakarta

Aksi Rampak Bedug Muktamar Khilafah Sumut 26/5

Semarak Aksi Rampak Bedug Muktamar Khilafah Sumut 26/5/13. Dukungan kaum muslimin semakin besar terhadap tegaknya Khilafah

Dukungan Warga Medan Terhadap Syariah dan Khilafah

Stadion Teladan 26 Juni 2013 Menjadi saksi Dukungan Warga Medan Terhadap Syariah dan Khilafah

Jejak Syariah dan Khilafah di Sumatera

Gema syariah dan khilafah di Nusantara kian nyaring terdengar. Bahkan menurut sebuah harian Ibukota, diberitakan bahwa beberapa waktu lalu digelar debat terbuka di kampus Unpad Bandung bertemakan penerapan syariat Islam dengan pembicara dari Tokoh Islam, M. Ismail Yusanto dan fungsionaris Parpol Nasrani, Pdt Ruyandi Hutasoit.

Halqah Islam dan Peradaban

Pengamant Politik USU : Umat Islam harus pilih Ideologi Islam

Tuesday, February 18, 2014

KAMPANYE EDUKASI LDS HTI SUMUT UNTUK MENYELAMATKAN GENERASI DARI BUDAYA LIBERAL


HTI Press.Medan – Kehidupan para generasi muda yang semakin rusak akibat budaya liberal yang semakin menjangkit para generasi saat ini. Terutama fenomena pergaulan bebas yang semakin meningkat dikalangan remaja dari tahun ke tahun khususnya setiap menjelang valentine Day (14 Februari). Menanggapi persoalan ini LDS HTI Sumut menggelar kampanye edukasi yang bertemakan “Selamatkan Generasi Budaya Liberal”.

Aksi kampanye yang dilaksanakan pada Minggu (16/02/2014) ini dimulai dari Lapangan Merdeka Medan menuju Bundaran SIB di Jln. Gatot Subroto Medan. Diikuti oleh para remaja dan juga para pelajar dari berbagai sekolah di kota Medan. Tiga orang orator menyampaikan orasinya terkait permasalahan kehidupan remaja saat ini akibat budaya liberal.

Syamsul Sitanggang sebagai orator pertama menyampaikan betapa buruknya sikap dan tindakan negara atas kondisi remaja saat ini. Beliau mengungkapkan salah satu sikap dan tindakan negara yang dinilai bodoh adalah dengan membagikan kondom gratis beberapa waktu yang lalu. Akibatnya mengundang bencana yang datangnya dari Allah.

Dilanjutkan oleh orator kedua yaitu Syahfrizal, siswa SMA Al-Washliyah Medan selaku perwakilan dari kaum remaja dan pelajar. Dalam orasinya menyampaikan sikap ironis atas bangsa ini terhadap generasi muda. Syahfrizal juga menyampaikan salah satu budaya liberal yang merusak remaja diantaranya yaitu tayangan televisi yang sangat bertentangan dengan Islam dan juga fenomena saat Vanlentine Day pada 14 Februari yang lalu.

Kemudian orator ketiga Satria Chaniago (LDS HTI Sumut) menyampaikan bagaimana gambaran generasi muda pada saat Islam berjaya dibandingkan dengan sekarang. Sekaligus mengajak para generasi muda untuk ikut memperjuangkan syariah dan khilafah.[]rmy/r’syah


[FOTO]















Wake Up Young Muslim, Become Khairu Ummah

HTI Press Tanjungbalai. Pada hari Minggu (09/02) HTI wilayah Tanjung Balai bertempat di Aula Dispora Tanjung Balai, mengadakan training remaja Islam perdana di kota Tanjung Balai. Momen Februari yang dekat dengan momen baku syahwat Valentine, dimanfaatkan oleh HTI Tanjung Balai untuk mengadakan traning remaja Islam dengan tema “Wakeup Young Muslim, Become Khairu Ummah”. Ust. Fadli, S.Pd selaku trainer berhasil menggugah perasaan serta pemikiran para peserta traning yang terdiri dari para guru, pelajar serta remaja masjid untuk melakukan penolakan terhadap gempuran budaya pop Valentine, yang kontradiktif dengan aqidah Islam dan telah banyak menciptakan kerusakan di kalangan remaja serta masyarakat umumnya. Beliau juga mengajak para peserta untuk mempunyai komitmen kuat melakukan perbaikan dengan kembali mengambil peran penting dalam dakwah Islam, sehingga dapat kembali memunculkan Izzah Islam di kota Tanjung Balai khususnya, serta di Indonesia umumnya.
Walaupun ruangan berkapasitas 200 orang sudah penuh terisi serta diterpa udara panas pesisir pantai, acara traning tetap berlangsung penuh semangat dan menggelora. Para peserta turut aktif mengikuti setiap sesi acara, termasuk acara diskusi yang direspon dengan sangat antusias oleh para peserta. Di akhir acara panitia juga membagikan selebaran kampanye edukasi “Selamatkan Generasi Dari Budaya Liberal”.
Selayang pandang tentang kota Tanjung Balai, dimana Tanjung Balai adalah sebuah kota pelabuhan terpadat di pesisir pantai timur Sumatera Utara, memiliki akar Islam yang kuat, karena banyaknya ulama yang lahir di wilayah ini sejak zaman dahulu hingga sekarang, para ulama ini tidak hanya berpengaruh di tanah Deli, tetapi hingga Aceh bahkan Malaysia juga Thailand. Namun ketika era penjajahan Belanda, kota ini terkontaminasi dengan budaya barat kafir berupa candu juga pelacuran, sehingga pertarungan budaya lokal yang kental dengan Islam mulai luntur. Saat ini di era modern, cita-cita untuk mengembalikan Izzah Islam di Tanjung Balai semakin kuat, dengan semakin bergaungnya seruan-seruan Islam di kota ini. Kita berharap kepada Allah, agar cita-cita memuliakan kembali Umat Islam bukan hanya di Tanjung Balai akan tetapi juga di seluruh dunia dapat terwujud dengan tegaknya Khilafah Islamiyah. Amin. [Marwan]

[Foto]

Registrasi Peserta Ikhwan 


Registrasi Peserta Akhwat


Pembacaan Ayat Suci Al Quran Oleh Ust.Sadly


Kata sambutan oleh ketua panitia Ust.Rusfriandy.S, A.Md 


Para peserta sangat asyik mengikuti acara


Ust. Fadly,S.Pd sebagai Trainer


Peserta Ikhwan yang bertanya

Peserta akhwat yang bertanya

Peserta ikhwan yang terharu


Peserta akhwat yang terharu

Sumber: Website HTI

Training Remaja Islam Deli Serdang “Ada Apa Dengan Valentine’s Day?”

HTI Press Deliserdang. Valentine’s Day adalah topik yang tengah hangat dibicarakan dan digandrungi para remaja saat ini, terlebih di bulan Februari ini. Untuk itu HTI DPC Medan Johor bekerja sama dengan Remaja Masjid Lahmuddin Delimunthe Delitua menyelenggarakan Training Remaja Islam  yang bertemakan “Ada Apa dengan Valentine’s Day?”
Acara yang diselenggarakan pada Ahad (9/2/14) di Masjid Lahmuddin Delimunthe, Jl. Delitua – Medan, Suka Makmur, Kec. Delitua, Kab. Deli Serdang sebagai sarana untuk menyampaikan dan meluruskan makna cinta yang sebenarnya dalam pandangan Islam khususnya bagi kaum remaja Islam.
Acara ini dihadiri oleh para remaja dari berbagai Masjid dan Sekolah SeKecamatan Delitua. Antusiasme peserta terlihat ketika mereka menyaksikan penayangan video sejarah Valentine’s Day dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ustadz Asril Efendi dari HTI DPC Medan Johor.
Cinta adalah perwujudan dari naluri berketurunan (gharizatun nau’) dan merupakan fitrahnya manusia, bukan suatu hal yang salah namun banyak yang menyalah-artikan dan menyalahgunakannya. Beliau memaparkan bahwa remaja adalah sasaran utama cinta, baik cinta yang semu atau cinta palsu maupun cinta sejati atau cinta yang benar.
“Cinta yang benar itu bukanlah cinta yang sesaat, namun cinta yang tembus sampai akhirat, yaitu cinta karena Allah SWT” lanjut beliau.
Beliau juga menambahkan bahwa atas nama cinta banyak orang yang menodai cinta.
“Bentuk-bentuk dari penodaan cinta tersebut salah satunya adalah Valentine’s Day” tegas beliau.
Dari penjelasan beliau disampaikan sejarah Valentine’s Day ini sendiri ada 3 versi besar yang kesemuanya itu berasal dari ajaran kaum non-muslim dan justru bertentangan dengan Islam. Oleh karena itu turut mengucapkan apalagi menyemarakkan Valentine’s Day ini adalah haram bagi Umat Islam.
Akhirnya para peserta sepakat untuk tidak ikut serta dalam Valentine’s Day dan harus ditinggalkan karena bertentangan dengan Islam. Acara pun dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan tanya jawab yang disertai dengan door prize. Kemudian menjelang akhir acara dilakukan komitmen peserta untuk mengkaji Islam secara intensif. [] r’syah

[FOTO]



[foto1]MC saat sedang membawa acara

[foto2]Ust. Pandepotan sedang membacakan ayat suci al qur'an




[foto3]Para peserta ikhwan sedang serius mengikuti setiap sesi acara

[foto4]Para peserta akhwat sedang serius mengikuti setiap sesi acara


 [foto5] Imam sebagai ketua panitia saat memberi kata sambutan

[foto6] Ust. Asril Efendi saat membawakan materi training





[foto] Para mentor sedang melaksanakan Forum Gruop Discussion(FGD) bersama peserta