Tahukah kamu, semalam tadi, aku menangis,
mengingatmu, mengenangmu
Mungkin hatiku, terluka dalam, atau selalu,
terukirkan, kenangan kita
Lirik lagu menangis semalam Audi ini mungkin telah menjadi sebuah kenangan sendiri bagi anak muda kala itu. Dan kini anak muda sekarang juga tidak jauh beda. Sedih, Galau lalu menangis karena perasaan cinta yang tertolak menjadi sesuatu kebiasaan. Karena sudah menjadi kebiasaan maka akan menjadi pembenaran. Maka tidak herap kalau sekarang kaum Muslim tidak memiliki pemahaman bahwa hal itu menjauhkan meraka dari kedekatan diri kepada Allah SWT. Padahal sesungguhnya keutamaan bersedih akan takut dan ingat kepada Allah sudah digambarkan Allah kepada manusia. Allah SWT berfirman :
mengingatmu, mengenangmu
Mungkin hatiku, terluka dalam, atau selalu,
terukirkan, kenangan kita
Lirik lagu menangis semalam Audi ini mungkin telah menjadi sebuah kenangan sendiri bagi anak muda kala itu. Dan kini anak muda sekarang juga tidak jauh beda. Sedih, Galau lalu menangis karena perasaan cinta yang tertolak menjadi sesuatu kebiasaan. Karena sudah menjadi kebiasaan maka akan menjadi pembenaran. Maka tidak herap kalau sekarang kaum Muslim tidak memiliki pemahaman bahwa hal itu menjauhkan meraka dari kedekatan diri kepada Allah SWT. Padahal sesungguhnya keutamaan bersedih akan takut dan ingat kepada Allah sudah digambarkan Allah kepada manusia. Allah SWT berfirman :
"Apabila
dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis" (TQS Maryam [19] : 58)
Dan
Rosulullah SAW bersabda:
"Andaikata kalian
mengetahui apa-apa yang aku ketahui,maka niscaya kalian akan sedikit tertawa
dan banyak menangis" (Muttafaq ‘alaih)
"Neraka diharamkan atas
mata yang mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah
Neraka diharamkan atas
mata yang tidak tidur di jalan Allah Neraka diharamkan atas mata yang berpaling
dari segala yang diharamkan Allah" (HR Ahmad dan al-Hakim)
"Menangislah! Jika tidak
bisa, maka berusahalah untuk menangis Jika kalian mengetahui ilmu yang
sebenarnya, niscaya salah seorang dari kalianakan shalat hingga patah
punggungnya
Dia akan menangis
hingga suaranya terputus" (HR al-Hakim)
Kalau
demikian halnya Allah dan Rosulnya telah memberikan tentang pentingnya menangis
karena melihat dan mengingat Rahmat dan Kekuasaan Allah maka tidak ada alasan
manusia sedikitpun untuk menangis bukan karena Allah. Bukankan Kita ketahui
bahwa hidup ini hanya sementara? Maka Janganlah menangisi hal – hal yang tidak
penting di tangisi. Menangis karena jabatan, menangis karena harta yang hilang,
menangis karena kepergian orang disekitar kita. Namun menangislah pada hal –
hal ketika Hukum Allah tiak di terapkan di Muka bumi ini. Karena dengan hukum
Allah tidak diterapkan di muka bumi ini, sesungguhnya banyaklah penderitaan
yang akan kita terima. Bukan hanya itu, dengan menngisi hal itu, maka ini
menunjukkan kerinduan kita pada diterapkannya hukum Allah. Sehingga kita akan
selalu semangat untuk berjuang penerapan hukum – hukum terserbut. Perjuangan
penarapan hukum – hukum Allah juga bagian dari upaya mengingat selalu kekuasaan
Allah.
Kita
juga mengetahui bahwa hidup ini hanya sementara. Rosulullah sudah mengabarkan
kepada kita dan Konsekuensi Logis juga menjelaskan hal itu.
Jadilah engkau di dunia
ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat
(HR Bukhari)
Kehidupan dunia adalah
penjara bagi seorang mukmin dan surga bagi seorang kafir
(HR. Muslim)
Memanfaatkan kehidupan ini untuk terus mengingat
kekuasaan Allah SWT adalah wajib. Karena hal itulah yang akan menbedakan kita
dengan orang – orang kafir. Mengingat Allah dan mengingat singkatnya kehidupan iin
harus selalu terpatri di hati kaum muslimin. Dan tidak cukupkah bagi kita atas khabar
yang Allah infokan melalui Al Quran bahwa kehidupan ini hanya sementara saja?
Allah SWT berfirman :
Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi)
sehari atau setengah hari,maka tanyakanlah kepada (malaikat) yang menghitung Allah
berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui (TQS al-Mu’minuun [23] : 112-114)
"Pada hari mereka
melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia)
melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari" (an-Naazi’aat [79] :
46)
Dan
penting untuk selalu kita renungkan. Sudah berapa banyak air mata ini jatuh
bukan untuk mengingat Kekuasaan Allah, tapi hanya mengingat kekuasaan manusia?
Sudah
berapa banyak air mata ini jatuh bukan untuk melihat nasib kaum muslimin karena
tidak diterapkan hukum – hukum Allah tapi hanya melihat nasib diri sendiri?
Rosulullah
bersabda :
Barangsiapa mengingat
Allah kemudian keluar air matanya, karena takut kepada Allah hingga bercucuran
jatuh ke tanah, maka dia tidak akan disiksa di hari kiamat kelak (HR
al-Hakim)
Kebahagiaan bagi orang
yag bisa menguasai dirinya, menjadi lapang rumahnya, dan dapat, menangis karena
kesalahannya (HR ath-Thabrani)
Wallahualam.
0 komentar:
Post a Comment