HTI Press. Jakarta- Juru Bicara Hizbut Tahrir
Indonesia Muhammad Ismail Yusanto menyatakan umat harus mewaspadai RUU
Ormas sebagai upaya bangkitnya rezim represif berkedok Pancasila. “Umat
harus mewaspadai bangkitnya rezim represif ala orde baru yang berkedok
ingin menerapkan Pancasila,” tegasnya kepada mediaumat.com, Sabtu (23/3) melalui pesan singkat.
Padahal kenyataannya, beber Ismail, rezim yang ada saat ini justru
ingkar pada Pancasila. Lihatlah korupsi yang merajalela; liberalisasi
perdagangan, termasuk dalam impor; lahirnya UU yang merugikan rakyat;
keberpihakan pemerintah pada korporasi asing seperti terlihat dalam
kasus Blok Mahakam, juga Freeport. Ditambah lagi pembiaran terhadap
gerakan separatis; perlindungan terhadap aliran sesat yang menodai agama
seperti Ahmadiyah, dll.
“Itu semua bukti sangat telanjang, bagaimana rezim ini telah menyimpang dari nilai-nilai Pancasila!” simpulnya.
Menurut Ismail, pemerintah melakukan semua penyimpangan tersebut
lantaran menerapkan liberalisme, sekularisme dan kapitalisme. “Jadi yang
harus diwaspadai bukan HTI yang tengah berjuang untuk perbaikan bangsa
ini melalui syariah dan penentangannya terhadap liberlisme, sekularisme
dan kapitalisme yang jelas-jelas sudah diharamkan oleh fatwa MUI,”
tegasnya.
Ismail pun menyebutkan HTI dan Ormas-Ormas Islam lain seperti Perti;
Al-Ittihadiyah; Hidayatullah; DDII; Sarekat Islam Indonesia; SIRI, dll,
Kamis 21 Maret kemaren telah berkumpul sepakat untuk menolak RUU Ormas.
“Karena ini pintu lahirnya rezim represif ala orde baru, diskriminatif
dan totaliter,” pungkasnya.[] (mediaumat.com 23/3/2013)
0 komentar:
Post a Comment